Pertahanan Sipil Arab Saudi Bersiaga Penuh Selama Ramadhan

MAKKAH–Banyaknya jamaah umrah dan pengunjung Masjidil Haram yang ingin mendapatkan berkah pada bulan suci Ramadan, menjadi perhatian pertahanan Sipil di Makkah dengan memobilisasi semua sumber daya untuk mengantisipasi jika terjadi situasi darurat.

Dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan peralatan, pertahanan sipil Mekkah telah memantau pergerakan jamaah dan langkah-langkah keselamatan jika terjadi sesuatu, khususnya di daerah Masjidil Haram  dan bagian lain dari kota suci, menurut Kapten Waleed Abu Shanab, direktur operasi di Makkah.

Dikatakan kepada Arab News bahwa ruang operasi sudah menerima hampir 21.500 panggilan selama 10 hari pertama bulan puasa.

“Departemen kami telah mendirikan 1.700 kamera di titik masuk dan keluar dari kota suci serta di daerah Masjidil Haram serta tempat-tempat suci lainnya. Kamera ini sangat membantu kami memantau situasi di seluruh kota. Staf lapangan kami akan bergerak dan melakukan tindakan berdasarkan gambar dari kamera ini, “katanya.

Shanab mengatakan bahwa ada tiga saluran nirkabel yang memberikan instruksi kepada berbagai unit dan tim. Channel 3 digunakan untuk keselamatan umum selama bulan suci ramadhan.

“Ada divisi patroli di bawah saluran ini. Program ini terdiri dari sejumlah pejabat dan tentara dan mengawasi berbagai lokasi, memberikan informasi yang komprehensif untuk berbagai Pertahanan Sipil, “katanya.

“Ada unit patroli, dilengkapi dengan peralatan komunikasi yang sangat canggih, yang dapat bergerak cepat ke tempat kejadian walaupun melalui jalan sempit, karena dilengkapi dengan sepeda motor.”

Menurut Shanab, Channel 2 adalah untuk memperluas semua dukungan teknis kepada Pertahanan Sipil, khususnya yang berkaitan dengan penyiapan alat berat, pemadam kebakaran dan operasi penyelamatan.

Dia mengatakan bahwa pembagian nirkabel ketiga – Channel 4 – bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan operasi penyelamatan setelah menerima informasi tentang keadaan darurat. Divisi ini akan membantu mengerahkan pasukan Pertahanan Sipil dan peralatannya.

Shanab mengatakan ruang operasi juga bekerja untuk membuat semua unit yang tersedia lebih kuat untuk menghadapi situasi darurat.

“Ada cadangan kekuatan dan peralatan di pusat layanan Shumaisi yang siap digunakan jika diperlukan,” katanya.

Shanab mengatakan ruang operasi memiliki sistem pengamanan untuk memverifikasi setiap panggilan yang diterima.

“Kami memiliki tim lapangan khusus untuk memverifikasi kebenaran informasi yang kami terima sebelum memulai misi penyelamatan,” katanya.

“Kami telah menerima banyak panggilan palsu, sehingga kami harus mengatasi dengan dukungan teknologi informasi yang sangat canggih. Selain itu, kami berusaha untuk meningkatkan kesadaran tentang keamanan dan keselamatan bagi warga negara dan ekspatriat. ”

Shanab menambahkan bahwa ruang operasi telah menyiapkan rencana komprehensif dalam koordinasi dengan Badan Meteorologi dan Badan Perlindungan Lingkungan untuk mengatasi jika terjadi banjir.

“Jika kami menerima peringatan tentang hujan lebat, badai pasir dan situasi lain, kami akan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan dan berkoordinasi dengan departemen terkait, seperti pemerintah, polisi, lalu lintas, departemen komunikasi dan transportasi,” tambahnya. Arabnews/Slamet Riyanto


Tinggalkan komentar